Rabu, 20 April 2011

Pengertian Moodle

MOODLE merupakan singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek. Dalam penyediannya MOODLE memberikan paket software yang lengkap (MOODLE + Apache + MySQL + PHP) yang dapat di download di :
Beberapa hal gambaran dan kelebihan tentang moodle, yaitu :
  • 100% cocok untuk kelas online dan sama baiknya dengan belajar tambahan yang langsung berhadapan dengan dosen/guru.
  • Sederhana, ringan, efisien, dan menggunakan teknologi sederhana.
  • Mudah di Install pada banyak program yang bisa mendukung PHP. Hanya membutuhkan satu database.
  • Menampilkan penjelasan dari pelajaran yang ada dan Pelajaran tersebut dapat dibagi kedalam beberapa kategori.
  • MOODLE dapat mendukung 1000 lebih pelajaran.
  • Mempunyai Kemanan yang kokoh. Formulir pendaftaran untuk pelajar telah diperiksa validitasnya dan mempunyai cookies yang terenkripsi.
  • Paket bahasa disediakan penuh untuk berbagai bahasa. Bahasa yang tersedia dapat diedit dengan menggunakan editor yang telah tersedia. Lebih dari 45 bahasa yang tersedia. Termasuk Bahasa Indonesia. Mungkin “Bahasa Indonesia” inilah menjadi kelebihan MOODLE sehingga fakultas MIPA UGM menggunakannya sebagai website e-Learning.
Management MOODLE
1. Site Management
  • Website diatur oleh Admin, yang telah ditetapkan ketika membuat website.
  • Tampilan (Themes) diizinkan pada admin untuk memilih warna, jenis huruf, susunan dan lain sebagainya untuk kebutuhan tampilan.
  • Bentuk kegiatan yang ada dapat ditambah.
  • Source Code yang digunakan ditulis dengan menggunakan PHP. Mudah untuk dimodifikasi dan sesuai dengan kebutuhan.
2. User management
  • Tujuannya ialah untuk mengurangi keterlibatan admin menjadi lebih minimum, ketika menjaga keamanan yang berisiko tinggi.
  • Metode Email standar : Pelajar dapat membuat nama pemakai untuk login. Alamat email akan diperiksa melalui konfirmasi.
  • Tiap orang disarankan cukup 1 pengguna saja untuk seluruh sever. Dan tiap pengguna dapat mempunyai akses yang berbeda.
  • Pengajar mempunyai hak istimewa, sehingga dapat mengubah (memodifikasi) bahan pelajaran.
  • Ada “kunci pendaftaran” untuk menjaga akses masuk dari orang yang tidak dikenal
  • Semua Pengguna dapat membuat biografi sendiri, serta menambahkan photo.
  • Setiap pengguna dapat memilih bahasa yang digunakan. Bahasa Indonesia, Inggris, Jerman, Spanyol, Perancis, dan Portugis dll.
3. Course management
  • Pengajar mengendalikan secara penuh untuk mengatur pelajaran, termasuk melarang pengajar yang lain.
  • Memilih bentuk/metode pelajaran seperti berdasarkan mingguan, berdasarkan topik atau bentuk diskusi.
  • Terdapat Forum, Kuis, Polling, Survey, Tugas, Percakapan dan Pelatihan yang digunakan untuk mendukung proses belajar.
  • Semua kelas-kelas untuk forum, Kuis – kuis dan tugas-tugas dapat ditampilkan pada satu halaman (dan dapat didownload sebagai file lembar kerja).
  • Bahan pelajaran dapat dipaketkan dengan menggunakan file zip.
SUMBER :  http://kosipos.wordpress.com/2008/11/26/penggunaan-moodle-sebagai-aplikasi-e-learning

Tutorial CMS

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2003­2006 IlmuKomputer.Com
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan
secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus
atau  merubah  atribut   penulis  dan  pernyataan  copyright   yang  disertakan  dalam  setiap
dokumen.   Tidak  diperbolehkan  melakukan  penulisan  ulang,  kecuali   mendapatkan  ijin
terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.
=============================================================

Content  Management System  atau lebih populer dengan singkatan CMS, pertama kali muncul
sebagai   jawaban  atau  solusi   dari   kebutuhan  manusia  akan  penyediaan  informasi   yang  sangat cepat. Masih segar dalam ingatan kita, betapa sederhananya sebuah website di era tahun 90­an.
Dengan hanya mengandalkan bahasa pemograman HTML dan beberapa gambar serta informasi
yang  statis,   sebuah  perusahaan  berusaha  sebaik  mungkin  menampilkan  informasi   secukupnya
kepada   para   pengunjung.   Setiap   kali   ada   perubahan   informasi   dalam   perusahaan,   pihak
manajeman mau tak mau haruslah berhubungan terlebih dahulu dengan pihak Humas sebelum
akhirnya  semua  bahan  diserahkan  kepada  pihak  webmaster.   Pihak  inilah  yang  nantinya  akan
mengadakan  perubahan  terhadap  isi  website.   Dapat   dibayangkan  bila   hal   yang  sama   terjadi
terus­menerus, berulang kali dan dalam kuantitas yang besar, seberapa banyak waktu dan tenaga
yang dibutuhkan untuk memproses semuanya.
Selain tidak efisien, biaya operasional yang harus dikeluarkan juga sangatlah besar. Tentu saja
situasi seperti ini tidak diinginkan oleh setiap orang. Dapat dikatakan sebuah metode atau sistem
yang  dapat     meningkatkan  tingkat   produktivitas   dan  efisiensi   dalam  pengembangan  website
sangatlah  dibutuhkan.   Dan  salah  satu  solusi   yang  tepat   untuk  ini   adalah  dengan  menerapkan
Content Management System atau CMS.
CMS  secara   sederhana   dapat   diartikan   sebagai   berikut:  “Sebuah   sistem  yang   memberikan
kemudahan   kepada   para   penggunanya   dalam   mengelola   dan   mengadakan   perubahan   isi
sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal­hal yang bersifat
teknis.   Dengan   demikian,   setiap   orang,   penyusun   maupun   editor,   setiap   saat   dapat
menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi
website tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster” .  Bukankah ini suatu hal yang
efisien ?
Karena  CMS  memisahkan  antara  isi   dan  desain,   konsistensi   tampilan  dapat   senantiasa  dijaga
dengan  baik.   Setiap  bagian  dari  website  dapat   memiliki   isi   dan  tampilan  yang  berbeda­beda,
tanpa harus khawatir kehilangan identitas dari  website  secara keseluruhan. Oleh karena semua
data disimpan dalam satu tempat, pemanfaatan kembali dari informasi yang ada untuk berbagai
keperluan dapat dengan mudah dilakukan.
CMS juga memberikan kefleksibelan dalam mengatur alur kerja atau ‘workflow’ dan hak akses,
sehingga memperbesar kesempatan berpartisipasi dari pengguna dalam pengembangan website.
Hal   ini  akan  sangat   menguntungkan  bila  website  yang  dikelola  memiliki   kompleksitas   yang
tinggi dan mengalami kemajuan yang cukup pesat.

Manfaat CMS
Selain dari beberapa hal yang telah disebutkan di atas, CMS juga dapat memberikan sejumlah
manfaat kepada penggunanya yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
● Manajemen data
● Mengatur siklus hidup website
● Mendukung web templating dan standarisasi
● Personalisasi website

Selamat Datang Di Blog Ilmu Komputer

Terimakasih anda telah mengunjungi blog saya, blog ini menyimpan berbagai informasi dan tutorial seputar dunia komputer. baik itu hardware software atau pun jaringan dll.